Flash Fiction "Negeri Mumang"

Flash Fiction - Negeri Mumang

Zaman dahulu, Negeri yang di pimpin Sultan Basyah, Negeri yang dikenal peramu obat-obatan untuk segala penyakit. Obat manjur pemutus segala kesengsaraan yang berasal dari aneka rempah. Dikenal manjur hingga ke Negeri Nun Jauh.


Pada Suatu ketika, puluhan Rakyat Jelata diundang ke Meuligoe Sultan yang megah lagi bercahaya.    Mereka ditawarkan untuk menjadi petani rempah, yang hasilnya akan digunakan menjadi obat-obatan. 


Di sudut lain, sultan telah mengumpulkan peracik obat-obatan untuk menjelaskan fungsi setiap rempah yang dijadikan obat.


Tidak luput, sultan juga menghadirkan Abu,Abiya,Abati dan Waled untuk meneliti halal/haram nya rempah yang digunakan.


Lantas, Meuligo telah dikenal sebagai sumbu kesehatan seluruh Negeri karena sultan berada di garda terdepan memformulakan rempah menjadi obat.


Negeri ini juga dikenal oleh negeri nun jauh, yaitu negeri yang melintasi benua Eropa dan Asia. Dimana telah terjadi barter kebutuhan perang dan obat-obatan antara kedua negeri.


Era Mumang


Beberapa Abad berlalu, Negeri yang dulunya dikenal dengan obat-obatan manjur. Kini telah menawarkan cerita baru.


Saat ini Negeri yang dipimpim oleh Sultan Meur Ammah, sedang berjuang dengan berbagai masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial hingga berefek terhadap degradasi moral.


Banyak, penduduk negerinya yang berdiaspora ke negeri lain untuk memulai hidup baru dengan asumsi menjadi saudagar yang terkenal atau bekerja sebagai birokrat atau bekerja di berbagai perusahaan.


Berangkat dari Histori sebagai negeri peramu rempah menjadi obat, rakyat yang hijrah malah “mumang”.


Sebahagian Mereka yang hijrah malah meracik obat-obatan yang menurut fatwa abu, abati, abiya dan Waled merupakan kategori Haram.


Obat yang menawarkan Halusinasi bagi siapa saja yang mengkonsumsinya, pada awalnya obat-obat tersebut berkhasiat untuk anti nyeri yang sangat parah.


Tapi apalah daya, kesempatan untuk memperbaiki ekonomi dan citra keluarga sudah ada didepan mata.


Seluruh Negeri memberi Cap kepada Negeri Sultan Meur Ammah sebagai “Negeri Mumang”.


*cerita ini merupakan sebuah fiksi

 


1 komentar: